PARIAMAN, - Untuk memutus rantai kemiskinan, Pemko Pariaman memiliki program unggulan yakni Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja). Program ini merupakan pemberian beasiswa kepada keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi vokasi.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Pariaman, Yota Balad saat menjadi narasumber pada Webinar Nasional Inovasi ASN #2 melalui zoom meeting di ruang kerja Sekdako Pariaman, Rabu (18/5/2022). Webinar tersebut mengangkat tema “Membudayakan ASN untuk Melahirkan Ide dan Gagasan Inovasi” Belajar dari Pemerintah Daerah.
Sekdako Pariaman, Yota Balad menuturkan bahwa sesuai dengan visi kepemimpinan Genius-Mardison yang tertuang dalam RPJMD bahwasanya Kota Pariaman adalah kota wisata, perdagangan, jasa yang religius dan berbudaya.
“Untuk mendukung visi tersebut, Pemko juga memiliki program unggulan yakni Saga Saja. Dimana, program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas SDM Kota Pariaman dan memutus rantai kemiskinan yang ada di Kota Pariaman”, ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Yota Balad bahwa Pemko Pariaman juga memiliki program wajib belajar 12 tahun. Dimana anak-anak Kota Pariaman gratis sekolah dari SD, SMP sampai SMA.
“Meskipun SMA menjadi kewenangan dari Provinsi Sumbar, Pemko Pariaman membayar ke provinsi melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 6, 5 miliar/tahun untuk menggratiskan anak-anak Kota Pariaman yang sekolah di SMA/SMK yang ada di Kota Pariaman”, terangnya.
“Kita menginginkan bahwa tidak ada masyarakat Kota Pariaman yang tidak sekolah. Karena kalau mereka sekolah, tentunya dengan pendidikan yang cukup dan sudah memiliki keahlian, maka mereka langsung bekerja dan bisa membantu keluarganya masing-masing keluar dari kemiskinan”, imbuhnya.
Yota Balad juga menjelaskan bahwa Program Saga Saja sudah berjalan selaam 4 tahun dibawah kepemimpinan Genius-Mardison yakni di tahun 2018 yang menerima Saga Saja 10 orang, tahun 2019 yang menerima 35 orang, tahun 2020 yang menerima 66 orang dan di tahun 2021 yang menerima 77 orang.
“Artinya, dari program tersebut anak-anak Kota Pariaman memiliki minat dan mengalami peningkatan setiap tahunnya untuk kuliah yang dibiayai Pemko Pariaman. Dan alhamdulillah semua lulusan tahun 2018 telah mendapatkan pekerjaan”, sambungnya.
Ia juga menambahkan bahwa inovasi Saga Saja sangat berpotensi untuk dapat direplikasi oleh kabupaten/kota lain di Indonesia. Ada tiga aspek yang bisa direplikasi yakni proses seleksi (seleksi terbuka adm dan akademik), pembiayaan (kolaborasi), pemilihan perguruan tinggi (diutamakan vokasi).
“Program pendidikan ini, sangat membantu warga miskin yang ada di kabupaten/kota agar memiliki pendidikan yang layak, dan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak juga. Tentunya ini akan meningkatkan perekonomian dimasing-masing keluarga, ” tutupnya.(**)